Sabtu, 16 Juli 2011

Marhaban Yaa Ramadhan

Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in.

Sebentar lagi kita akan menginjak bulan Ramadhan. Sudah saatnya kita mempersiapkan ilmu untuk menyongsong bulan tersebut. Insya Allah, kesempatan kali ini dan selanjutnya, muslim.or.id mulai menampilkan artikel-artikel seputar puasa Ramadhan. Semoga dengan persiapan ilmu ini, ibadah Ramadhan kita semakin lebih baik dari sebelumnya.

Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al Qur’an

Bulan ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)

Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ’alaihimus salam.”[1]

Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.”[2]

Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” Lanjut Al Qodhi ‘Iyadh, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.” [3]

Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan

Pada bulan ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah –yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya Al Qur’anul Karim.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3

”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3).

Dan Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3). Yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah[4]. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama di antaranya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.[5]

Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Do’a

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”[6]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi”.[7] An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.”[8] An Nawawi rahimahullah mengatakan pula, “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.”[9]

Raihlah berbagai keutamaan di bulan tersebut, wahai Saudaraku!

Semoga Allah memudahkan kita untuk semakin meningkatkan amalan sholih di bulan Ramadhan.

malam nisfu sya'ban

Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi)

Sabtu, 05 Juni 2010

Makna Hakiki Maulid Nabi Saw

Kelahiran seorang manusia sebetulnya merupakan perkara yang biasa saja. Bagaimana tidak? Setiap hari, setiap jam, bahkan setiap menit dunia ini tidak henti-hentinya menyambut kelahiran bayi-bayi manusia yang baru. Karena perkara yang biasa-biasa saja, tidak terasa bahwa dunia ini telah dihuni lebih dari 6 miliar jiwa.

Karena itulah, barangkali, Nabi kita, Rasulullah Muhammad Saw tidak menjadikan hari kelahirannya sebagai hari yang istimewa, atau sebagai hari yang setiap tahunnya harus diperingati. Keluarga beliau, baik pada masa Jahiliah maupun pada masa Islam, juga tidak pernah memperingatinya, padahal beliau adalah orang yang sangat dicintai oleh keluarganya. Mengapa? Sebab, dalam tradisi masyarakat Arab, baik pada zaman Jahiliah maupun zaman Islam, peringatan atas hari kelahiran seseorang tidak pernah dikenal.

Bagaimana dengan para sahabat beliau? Kita tahu, tidak ada seorang pun yang cintanya kepada Nabi Muhammad Saw melebihi kecintaan para sahabat kepada beliau. Dengan kata lain, di dunia ini, para sahabatlah yang paling mencintai Nabi Muhammad Saw. Namun demikian, peringatan atas kelahiran (maulid) Nabi Muhammad Saw juga tidak pernah dilakukan para sahabat beliau itu; meskipun dengan alasan untuk mengagungkan beliau. Wajar jika dalam Sirah Nabi Saw dan dalam sejarah otentik para sahabat beliau, sangat sulit ditemukan fragmen Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, baik yang dilakukan oleh Nabi Saw sendiri maupun oleh para sahabat beliau.

Bahkan ketika Khalifah Umar bin al-Khaththab bermusyawarah mengenai sesuai yang sangat penting dengan para sahabat, yakni mengenai perlunya penanggalan Islam, mereka hanya mengemukakan dua pilihan, yakni memulai tahun Islam dari sejak diutusnya Muhammad sebagai rasul atau sejak beliau hijrah ke Madinah. Akhirnya, pilihan Khalifah Umar —yang disepakati para sahabat— jatuh pada yang terakhir. Khalifah Umar beralasan, Hijrah adalah pembeda antara yang haq dan yang batil (ath-Thabari, Târîkh ath-Thabari, 2/3). Saat itu tidak ada seorang sahabat pun yang mengusulkan tahun Islam dimulai sejak lahirnya Nabi Muhammad Saw.

Demikian pula ketika mereka bermusyawarah tentang dari bulan apa tahun Hijrah dimulai; mereka pun hanya mengajukan dua alternatif, yakni bulan Ramadhan dan bulan Muharram. Pilihan akhirnya jatuh pada yang terakhir, karena bulan Muharram adalah bulan ketika orang-orang kembali dari menunaikan ibadah haji, dan Muharram adalah salah satu bulan suci (ath-Thabari, ibid.). Saat itu pun tidak ada yang mengusulkan bulan Rabiul Awwal, bulan lahirnya Rasulullah Saw, sebagai awal bulan tahun Hijrah.

Realitas tersebut, paling tidak, menunjukkan bahwa para sahabat sendiri tidak terlalu ‘memandang penting’ momentum hari dan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw, sebagaimana orang-orang Kristen memandang penting hari dan tahun kelahiran Isa al-Masih, yang kemudian mereka peringati sebagai Hari Natal. Itu membuktikan bahwa para sahabat bukanlah orang-orang yang biasa mengkultuskan Nabi Muhammad Saw, sebagaimana orang-orang Nasrani mengkultuskan Isa as. Hal itu karena mereka tentu sangat memahami benar sabda Nabi Muhammad Saw sendiri yang pernah menyatakan:

Janganlah kalian mengkultuskan aku sebagaimana orang-orang Nasrani mengkultuskan putra Maryam (Isa as.), karena sesungguhnya aku hanya sekadar seorang hamba-Nya. [HR. Bukhari dan Ahmad].

Memang, sebagaimana manusia lainnya, secara fisik atau lahiriah, tidak ada yang istimewa pada diri Muhammad Saw sebagai manusia, selain beliau adalah seorang Arab dari keturunan yang dimuliakan di tengah-tengah kaumnya. Wajarlah jika Allah SWT, melalui lisan beliau sendiri, berfirman:

Katakanlah, “Sungguh, aku ini manusia biasa seperti kalian…” (Qs. Fushshilat [41]: 6).

Lalu mengapa setiap tahun kaum Muslim saat ini begitu antusias memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw; sesuatu yang bahkan tidak dilakukan oleh Nabi Saw sendiri dan para sahabat beliau?

Berbagai jawaban atau alasan dari mereka yang memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw biasanya bermuara pada kesimpulan, bahwa Muhammad Saw memang manusia biasa, tetapi beliau adalah manusia teragung, karena beliau adalah nabi dan rasul yang telah diberi wahyu; beliau adalah pembawa risalah sekaligus penebar rahmat bagi seluruh alam. Karena itu, kelahirannya sangat layak diperingati. Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw sendiri tidak lain merupakan sebuah sikap pengagungan dan penghormatan (ta’zhîman wa takrîman) terhadap beliau dalam kapasitasnya sebagai nabi dan rasul; sebagai pembawa risalah sekaligus penebar rahmat bagi seluruh alam.

Walhasil, jika memang demikian kenyataannya, kita dapat memahami makna Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang diselenggarakan setiap tahun oleh sebagian kaum Muslim saat ini, yakni sebagai bentuk pengagungan dan penghormatan beliau dalam kapasitasnya sebagai nabi dan rasul Allah. Itulah yang menjadikan beliau sangat istimewa dibandingkan dengan manusia yang lain. Keistimewaan beliau tidak lain karena beliau diberi wahyu oleh Allah SWT, yang tidak diberikan kepada kebanyakan manusia lainnya. Allah SWT berfirman (masih dalam surah dan ayat yang sama):

Katakanlah, “Sungguh, aku ini manusia biasa seperti kalian. (Hanya saja) aku telah diberi wahyu, bahwa Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, tetaplah kalian istiqamah pada jalan yang menuju kepada-Nya. (Qs. Fushshilat [41]: 6).

Makna Kelahiran Muhammad Saw

Kelahiran Muhammad Saw tentu tidaklah bermakna apa-apa seandainya beliau tidak diangkat sebagai nabi dan rasul Allah, yang bertugas untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia agar mereka mau diatur dengan aturan apa saja yang telah diwahyukan-Nya kepada Nabi-Nya itu. Karena itu, Peringatan Maulid Nabi Saw pun tidak akan bermakna apa-apa —selain sebagai aktivitas ritual dan rutinitas belaka— jika kaum Muslim tidak mau diatur oleh wahyu Allah, yakni al-Qur’an dan as-Sunnah, yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad Saw ke tengah-tengah mereka. Padahal, Allah SWT telah berfirman:

Apa saja yang diberikan Rasul kepada kalian, terimalah; apa saja yang dilarangnya atas kalian, tinggalkanlah. (Qs. al-Hasyr [59]: 7).

Lebih dari itu, pengagungan dan penghormatan kepada Rasulullah Muhammad Saw, yang antara lain diekspresikan dengan Peringatan Maulid Nabi Saw, sejatinya merupakan perwujudan kecintaan kepada Allah, karena Muhammad Saw adalah kekasih-Nya. Jika memang demikian kenyataannya maka kaum Muslim wajib mengikuti sekaligus meneladani Nabi Muhammad Saw dalam seluruh aspek kehidupannya, bukan sekadar dalam aspek ibadah ritual dan akhlaknya saja. Allah SWT berfirman:

Katakanlah, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku.” (Qs. Ali-Imran [3]: 31).

Dalam ayat di atas, frasa fattabi’ûnî (ikutilah aku) bermakna umum, karena memang tidak ada indikasi adanya pengkhususan (takhshîsh), pembatasan (taqyîd), atau penekanan (tahsyîr) hanya pada aspek-aspek tertentu yang dipraktikkan Nabi Saw.

Di samping itu, Allah SWT juga berfirman:

Sesungguhnya engkau berada di atas khuluq yang agung. (Qs. al-Qalam [68]: 4).

Di dalam tafsirnya, Imam Jalalin menyatakan bahwa kata khuluq dalam ayat di atas bermakna dîn (agama, jalan hidup) (Lihat: Jalalain, Tafsîr Jalâlain, jld. 1, hal. 758). Dengan demikian, ayat di atas bisa dimaknai: Sesungguhnya engkau berada di atas agama/jalan hidup yang agung. Tegasnya, menurut Imam Ibn Katsir, dengan mengutip pendapat Ibn Abbas, ayat itu bermakna: Sesungguhnya engkau berada di atas agama/jalan hidup yang agung, yakni Islam (Ibn Katsir, Tafsîr Ibn Katsîr, jld. 4, hal. 403). Ibn Katsir lalu mengaitkan ayat ini dengan sebuah hadis yang meriwayatkan bahwa Aisyah istri Nabi Saw pernah ditanya oleh Sa’ad bin Hisyam mengenai akhlak Nabi Saw Aisyah lalu menjawab:

Sesungguhnya akhlaknya adalah al-Quran. [HR. Ahmad].

Dengan demikian, berdasarkan ayat al-Qur’an dan hadis penuturan Aisyah di atas, dapat disimpulkan bahwa meneladani Nabi Muhammad Saw hakikatnya adalah dengan cara mengamalkan seluruh isi al-Qur’an, yang tidak hanya menyangkut ibadah ritual dan akhlak saja, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Artinya, kaum Muslim dituntut untuk mengikuti dan meneladani Nabi Muhammad Saw dalam seluruh perilakunya: mulai dari akidah dan ibadahnya; makanan/minuman, pakaian, dan akhlaknya; hingga berbagai muamalah yang dilakukannya seperti dalam bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, hukum, dan pemerintahan. Sebab, Rasulullah Saw sendiri tidak hanya mengajari kita bagaimana mengucapkan syahadat serta melaksanakan shalat, shaum, zakat, dan haji secara benar; tetapi juga mengajarkan bagaimana mencari nafkah, melakukan transaksi ekonomi, menjalani kehidupan sosial, menjalankan pendidikan, melaksanakan aktivitas politik (pengaturan masyarakat), menerapkan sanksi-sanksi hukum (‘uqûbat) bagi pelaku kriminal, dan mengatur pemerintahan/negara secara benar. Lalu, apakah memang Rasulullah Saw hanya layak diikuti dan diteladani dalam masalah ibadah ritual dan akhlaknya saja, tidak dalam perkara-perkara lainnya? Tentu saja tidak!

Jika demikian, mengapa saat ini kita tidak mau meninggalkan riba dan transaksi-transaksi batil yang dibuat oleh sistem Kapitalisme sekular; tidak mau mengatur urusan sosial dengan aturan Islam; tidak mau menjalankan pendidikan dan politik Islam; tidak mau menerapkan sanksi-sanksi hukum Islam (seperti qishâsh, potong tangan bagi pencuri, rajam bagi pezina, cambuk bagi pemabuk, hukuman mati bagi yang murtad, dan lain-lain); juga tidak mau mengatur pemerintahan/negara dengan aturan-aturan Islam? Bukankah semua itu justru pernah dipraktikan oleh Rasulullah Saw selama bertahun-tahun di Madinah dalam kedudukannya sebagai kepala Negara Islam (Daulah Islamiyah)?

Kelahiran Nabi Saw: Kelahiran Masyarakat Baru

Sebagaimana diketahui, masa sebelum Islam adalah masa kegelapan, dan masyarakat sebelum Islam adalah masyarakat Jahiliah. Akan tetapi, sejak kelahiran (maulid) Muhammad Saw di tengah-tengah mereka, yang kemudian diangkat oleh Allah sebagai nabi dan rasul pembawa risalah Islam ke tengah-tengah mereka, dalam waktu hanya 23 tahun, masa kegelapan mereka berakhir digantikan dengan masa ‘cahaya’; masyarakat Jahiliah terkubur digantikan dengan lahirnya masyarakat baru, yakni masyarakat Islam. Sejak itu, Nabi Muhammad saw. adalah pemimpin di segala bidang. Ia memimpin umat di masjid, di pemerintahan, bahkan di medan pertempuran.

Karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa makna terpenting dari kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah keberadaannya yang telah mampu membidani kelahiran masyarakat baru, yakni masyarakat Islam; sebuah masyarakat yang tatanan kehidupannya diatur seluruhnya oleh aturan-aturan Islam.

Renungan

Walhasil, Peringatan Maulid Nabi Saw sejatinya dijadikan momentum bagi kaum Muslim untuk terus berusaha melahirkan kembali masyarakat baru, yakni masyarakat Islam, sebagaimana yang pernah dibidani kelahirannya oleh Rasulullah Saw di Madinah. Sebab, siapapun tahu, masyarakat sekarang tidak ada bedanya dengan masyarakat Arab pra-Islam, yakni sama-sama Jahiliah. Sebagaimana masa Jahiliah dulu, saat ini pun aturan-aturan Islam tidak diterapkan.

Karena aturan-aturan Islam —sebagaimana aturan-aturan lain— tidak mungkin tegak tanpa adanya negara, maka menegakkan negara yang akan memberlakukan aturan-aturan Islam adalah keniscayaan. Inilah juga yang disadari benar oleh Rasulullah Saw sejak awal dakwahnya. Rasulullah Saw tidak hanya menyeru manusia agar beribadah secara ritual kepada Allah dan berakhlak baik, tetapi juga menyeru mereka seluruhnya agar menerapkan semua aturan-aturan Allah dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Sejak awal, bahkan para pemuka bangsa Arab saat itu menyadari, bahwa secara politik dakwah Rasulullah Saw akan mengancam kedudukan dan kekuasaan mereka. Itulah yang menjadi alasan orang-orang seperti Abu Jahal, Abu Lahab, Walid bin Mughirah, dan para pemuka bangsa Arab lainnya sangat keras menentang dakwah Rasulullah Saw. Akan tetapi, semua penentangan itu akhirnya dapat diatasi oleh Rasulullah Saw sampai beliau berhasil menegakkan kekuasaannya di Madinah sekaligus melibas kekuasaan mereka.

Walhasil, dakwah seperti itulah yang juga harus dilakukan oleh kaum Muslim saat ini, yakni dakwah untuk menegakkan kekuasaan Islam yang akan memberlakukan aturan-aturan Islam, sekaligus yang akan meruntuhkan kekuasaan rezim kafir yang telah memberlakukan aturan-aturan kufur selama ini. Hanya dengan itulah Peringatan Maulid Nabi Saw yang diselenggarakan setiap tahun akan jauh lebih bermakna. Wallâhu a’lam bi ash-shawâb.
sumber : [majalah al-wa’ie, Edisi 56]

bulan purnama

Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.

Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).

Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.

Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.

Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.

Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.

Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966.[1] Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

sumber : wikipedia

Sabtu, 22 Mei 2010

lionel messi profile

Fullname: Lionel Andres Messi
Nickname/s: Leo, La Pulga
Date of Birth: 24-06-1987
Place of Birth: Rosario, Santa Fe, Argentina
Position: Forward
Team: FC Barcelona
National Team: Argentina
Height: 1.69 m
Weight: 62 kg

Lionel Messi Club Youth Career

Years Team Apps Goals
1995–2000 Newell's Old Boys ? ?
2000–2004 Barcelona ? ?

Lionel Messi Senior Career

Years Team Apps Goals
1995–2000 Barcelona B 5 0
2000–2004 FC Barcelona 131 73

Lionel Messi National Team Career

Years Team Apps Goals
1995–2000 Argentina U20 7 6
1995–2000 Argentina U23 5 2
1995–2000 Argentina 43 13


sumber :http://www.lionel-messi.eu/profile.htm - Cached

ZAGREENADA DE BLITZA

ZAGREENADA DE BLITZA (mastomi_zagreenada@yahoo.com)

MOTTO :


“CARILAH (ILMU) DAN JANGAN PERNAH BOSAN MENCARI KARNA PENYAKIT MENCARI ITU ADALAH BOSAN”(mas zagreen)

“EVERYTHING IS POSSIBLE IMPOSSIBLE IS NOTHING,MALAS TERTINDAS LAMBAN TERTINGGAL”(Agung Setia Budi)

“INGINKANLAH DAN KITA BISA MILIKI SEMUA YANG KITA INGINKAN”(Makhsusun Bil Izzi)

“RAIHLAH RIDHO ALLAH SWT DALAM HIDUPMU DAN JANGAN PERNAH PUTUS ASA DARI RAHMAT-NYA”(M.Hamdan Ilahi)

“TAK ADA TEMAN YANG PALING BAIK SELAIN KEBERANIAN DAN IMAN YANG KOKOH”(Ratna Sari)

“SAHABAT TIDAK HARUS SALING MENGASIHI DAN MENCINTAI TETAPI SAHABAT HARUS BISA SALING MENGERTI DAN MEMAHAMI”(Restu Kurniawati)

“PRIBADI TANGGUH PANTANG MENGELUH,TIADA YANG MUSTAHIL DALAM HIDUP ASAL ADA KEMAUAN”(Rio Ardi)

“U ARE U”(M.Ilham Ilahi)

“HIDUP SEKALI HIDUPLAH YANG BERARTI”(Rosyidah Hardiyanti)

“HIDUP DENGAN MULYA ATAU MATI DENGAN SYAHID”(Siti Mulyanih)

“KEJUJURAN ADALAH SEGALANYA”(Andi Sahari)

“MAJU TERUS PANTANG MUNDUR TIADA KATA MENYERAH DALAM BERJUANG”(Asdi Suganda)

“HIDUP ADALAH PERJUANGAN”(M.Amiruddin)

“UTAMAKAN PANDANGAN ALLAH DARI PADA PANDANGAN MANUSIA,DO WHAT YOU WANNA DO”(Novi Tryanti)

“BERANI BERBUAT BERANI BERTANGGUNG JAWAB,EXPERIENCE IS THE BEST TEACHER”(Siti Nurjannah)

“TIDAK ADA PEMBERIAN ORANG TUA YANG PALING BERHARGA KEPADA ANAKNYA DARI PADA PENDIDIKAN AKHLAK MULIA”(Siti Romlah)

“TANGAN DI ATAS LEBIH BAIK DARI PADA TANGAN DI BAWAH,SAHABAT ADALAH TEMAN,TAPI TEMAN BELUM TENTU SAHABAT”(Siti Uswatun Hasanah)

“DON’T FEEL THE BEST BUT THINK HOW TO BE THE BEST??”(Syahruddin)

“YOUR PROUD YOUR REGRET”(Yusuf Nusantara)


“Mars Zagreenada De Blitza”
Lagu Angkatan

Sekian lama kita berjuang
Bersama dalam Pondok tercinta
Bersama kita melangkah
Menghadapi rintangan

Tuhan kami memohon tabahkan jiwa ini
Kini tiba waktunya perpisahan menanti

Reef:
Kami tak akan lupa padamu Darurrahmah
Kan ku kenang dalam hatiku asmamu Darurrahmah
T’lah kukenang jasa – jasamu padamu Darurrahmah
Ku Agungkan dan kubesarkan asmamu Darurrahmah

Semua pasti kan berlalu
Hadapi perpisahan
Hatipun terasa pilu
Berpisah dengan mu
(Niha’i 62006)

“GURUKU”

Guruku aku berterima kasih
Atas sgala pengorbananmu
Guruku mohon maafkan diriku
Yang telah menyusahkanmu
Dapatkah ku membalas jasa-jasamu
Yang tak akan dapat ku hitung

Reef:
Hari ini aku persembahkan
Sebuah lagu tuk smua guruku
Hari ini hari perpisahan
Jasamu kan slalu kukenang

Guruku besar jasamu
Yang tak pernah lelah mendidikku
Guruku kau pahlawan tanpa jasa
Yang tak akan pernah ku lupa
(Niha’i 62006)

“HYMNE OH PONDOKKU”


Oh pondokku tempat naung kita
Dari kecil sehingga dewasa
Rasa batin damai dan sentosa
Dilindungi Allh Ta’alla
Oh pondokku engkau berjasa
Pada ibuku Indonesia

Reff:
Tiap pagi dan kita beramai sembahyang
Mengabdi pada Allah Ta’alla
Di dalam qolbu kita
Wahai pondok tempatku
Laksana ibu kandungku
Nan kasih serta sayang padaku
Oh pondokku
I....bu....ku....






PANCA JIWA
PONDOK DARURRAHMAH
KEIKHLASAN
KESEDERHANAAN
BERDIKARI
UKHWAH ISLAMIYAH
TAWAKKAL

Spesial Belut Surabaya,Ketemu Pujaan Hati

Sabtu malam, bagi anak-anak adalah malam yang paling ditungu-tunggu, kenapa ? karena mereka tiap Sabtu malam harus diajak main keluar rumah, dan kami sebagai orang tuanya pun meng iyakan, sebab selain ingin refrehsing di akhir Minggu, juga kita ingin menikmati makan malam diluar, entah walau makannya hanya di pinggir jalan atau di rumah makan, atau dimana saja yang jelas anak-anak maunya keluar untuk hanya sekedar refreshing keluar, hanya saja malam Minggun ini anak-anak tidak mau kita ajak keluar dan terpaksa karena saya ingin makan diluar makan hanya saya dengan Non saja yang keluar.
Sengaja jelajah jajan kali ini lidah kita berdua ingin menikmati dengan makanan belut, dan yang menjadi tujuan kami adalah warung makan Spesial Belut Surabaya (SBS) H. POER yang berada di Jl. Banyu Urip Kidul (Bok Abang).
Warung makan SBS ini di kalangan masyarakat penggemar belut sudah tidak asing lagi, karena di tempat ini kita bisa berbagai macam menu yang berbau belut, tapi di sinilah kita bisa menikmati menu yang lain selain belut, seperti ayam, lele dan lain-lain.
Menikmati menu belut disini memang terasa lain dari menu belut di tempat yang lain, sebab selain disini harganya relatif terjangkau, yang utama adalah hasil cita rasa masakannya, wah….. sungguh lidah ini seakan bergoyang tak mau berhenti, coba saja menu BELUT SAOS INGGRIS nya, wah selain sambelya yang pas juga gorengan welutnya yang benar-benar pas di mulut ini.
Dan yang tak kalah enaknya, masakan yang jadi favorit saya, PECEL BELUT ELEK, dengan pesan yang pedasnya cukup, membuat gorengan belut ini terasa sensasional sambelnya, pedas dicampur belut goreng yang masih basah, wah… sungguh tak terkira.



Sumber : www.sotobetawi.com

Soto Betawi Umar Idris

Sebagai makanan khas Jakarta, soto betawi memang telah menjadi salah satu santapan yang disukai. Kuah santan yang putih dan potongan daging empuk disajikan panas, sangat cocok untuk bersantap di musim hujan dan udara dingin. Salah satu tempat yang menjual soto betawi adalah Soto Betawi Umar Idris yang terletak di daerah Petamburan, tepatnya di Jalan KS Tubun No.15 B, Petamburan, Jakarta.
Letak Soto Umar Idris tidak terlalu sulit untuk ditemukan, khususnya bagi Anda yang sering mengunjungi daerah Slipi. Terletak sekitar 100 meter di seberang Hotel Santika Petamburan, Anda akan melihat spanduk yang bertuliskan "Soto Betawi Umar Idris". Tempat makan Umar Idris memang tidak besar, hanya berkapasitas sekitar 30 orang pengunjung. Ada sekitar 6 meja panjang yang akan menjadi tempat bersantap Anda. Walaupun sederhana, tidak berarti tidak dapat menyajikan makanan yang nikmat, karena soto ini sudah digemari sejak tahun 1970-an
Menu Soto
Saat pertama kali masuk, Anda dapat langsung ke meja belakang yang berisi daging, jeroan dan babat daging sapi. Jadi Anda dapat menentukan sendiri isi soto dan banyak sedikitnya daging dalam soto. Selesai memilih, pelayan akan memotong-motong daging pilihan Anda kemudian menyiramnya dengan kuah putih yang panas. Ditambah bawang goreng, daun seledri, emping dan perasan jeruk limau, sehingga soto ini semakin kelihatan menarik untuk segera disantap.
Kenikmatan soto langsung dapat dinikmati dari kuah soto yang terasa gurih dan nikmat karena pembuatnya menambahkan susu untuk rasa gurihnya. Kenikmatan lain didapat dari empuknya potongan daging yang tidak akan menyusahkan Anda untuk memakannya. Anda dapat menambahkan perkedel, emping atau keripik tempe sebagai pelengkap soto Anda.
Harga Soto
Walaupun hanya menjual satu jenis masakan, namun Soto Betawi Umar Idris dapat terus bertahan. Kedai yang mulai dibuka di awal tahun 1970-an ini akan menyajikan makanan nikmat dengan harga terjangkau. Di sini, harga soto ditentukan dari jumlah potongan daging, babat atau jeroan yang Anda ambil, jadi Anda tidak perlu kuatir dengan harga yang mahal. Ingin mencobanya?

Soto Betawi Umar Idris
Jalan KS Tubun No.15 B
Petamburan
Jakarta

Sumber : http://kumpulan.info/kuliner/wisata-kuliner/34-wisata-kuliner/130-soto-betawi-umar-idris.html

Soto Betawi H. Husen..

Mau tau Soto Betawi paling enak se Jakarta? Waah.. mesti mampir Soto Betawi Haji Husen yang terletak di Jl. Padang Panjang yang ada di dekat Manggarai. Soto Betawi ini udah lama banget jualan disitu, dan udah jadi favorit keluarga aku . Aku sendiri dulu waktu kuliah suka di mampirin kesitu sama temen tebengen . Tempat jualannya sih warung sederhana banget. Tapi rasanya.. Wah.. jangan ditanya deh. Simply the best..
Yang punya Betawi aseli dan sangat Islami. Kenapa gw bilang gitu? Soalnya dia itu jualan tiap hari dan libur hanya pada hari Jum’at. Hihihi keren banget gak tuuuh.. Kalau jualan buka dari jam setengah 9 pagi sampai sehabisnya. And.. trust me.. Kalau jualan, mereka selalu habis setiap harinya. Jadi kalau datang sore waah alamat terancam tidak kebagian..
Kuah soto yang enak dan gurih andalannya Soto Betawi H. Husen. Mereka membuat kuah sotonya dari susu sapi. Jadi guriihnya pooolll. Belum lagi daging dan jerohan isi sotonya. Empuk dan yummeeh. Kita bisa pilih ko mau Soto Betawi Campur or Daging saja. Kalau mau pilih jerohannya yang tertentu juga bisa. Mereka ada kikil, paru, babat, iso dan daging sapi. Apa pun pilihan kita harganya sama ko. Cukup 15k IDR / mangkok Pokoknya ini Soto Betawi terenak di Jakarta deh menurut gw. Gak pake kompromi!!

Sumber : ww.The Karimuddins.com

Soto Betawi Bu Hj Della.com


Sebagai makanan khas Jakarta, soto betawi memang telah menjadi salah satu santapan yang disukai. Kuah santan yang putih agak kecoklatan dan potongan daging empuk,serta jeroan disajikan panas, sangat cocok untuk bersantap di musim hujan dan udara dingin. Salah satu tempat yang menjual soto betawi adalah Soto Betawi Bu Della yang terletak di daerah Cileungsi, tepatnya di kampung sawah Cileungsi Jonggol BOGOR
Kenikmatan soto langsung dapat dinikmati dari kuah soto yang terasa gurih dan nikmat karena pembuatnya menambahkan susu untuk rasa gurihnya. Kenikmatan lain didapat dari empuknya potongan daging yang tidak akan menyusahkan Anda untuk memakannya. Anda dapat menambahkan perkedel, emping atau keripik tempe sebagai pelengkap soto Anda,dan yang lebih nikmatnya lagi Anda bisa memilih apa isi soto tersebut,entah campur,daging saja,ayam, dll,tergantung selera Anda
Letak Soto Bu Della tidak terlalu sulit untuk ditemukan, khususnya bagi Anda yang sering mengunjungi taman buah Mekarsari. Terletak sekitar 100 meter,sebelum taman buah mekarsari, Anda akan melihat papan merek yang bertuliskan "RM.Soto Betawi Ibu Della ". Tempat makan kami memang tidak besar, hanya berkapasitas sekitar 30 orang pengunjung. Ada sekitar 7 meja yang akan menjadi tempat bersantap Anda. Walaupun sederhana, tidak berarti tidak dapat menyajikan makanan yang nikmat, walaupun warung soto ini baru digemari sejak tahun 2006.
Jln Raya Cileungsi-Jonggol km.2 Kp Sawah Rt 04/02 No.186 Dusun I Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi Kabupaten BOGOR 16820 itu lah alamat secara detail dari Rumah Makan Soto ini,kami juga menerima catering bisa hubungi kami di telp.(021)82495059
Rumah makan Soto Bu della tidak hanya menyajikan sotonya yang lezat tetapi juga ada Sop diantaranya : sop iga,sop campur,sop ayam,dll selain itu juga rumah makan ini menyediakan goreng-gorengan seperti ati ampela,tahu tempe,empal goreng,ayam kampung goreng dan bakar
Seperti rumah makan lainnya rumah makan kami menyediakan minum-minuman segar dan minuman terfavorit di rumah makan kami adalah jus marquisa,es marquisa, dan marquisa hangat,bagi Anda yang pencinta marquisa dari Sumatra Utara ini bisa datangi rumah makan bu della,cuma ada di sini,tunggu apa lagi..........

Sumber : Tomi Siryadi (mastomi_zagreenada@yahoo.com)